Saat aku mulai tertegun dengan tampilanmu. Aku berfikir, mungkin kamu bisa yang terbaik untukku. Untuk contoh kehidupanku. Untuk atas segalanya yang akan aku hadapi nanti. Namu saat kamu mendekat, dan membisikan kata-kata indah untukku aku menjadi semakin kalut. Apakah dia benar yang kucari? Sepasang bola mata yang tajam. Menusuk ke hati. dan ia menjadi semakin menggoda.
Gemulai raganya yang gagah perkasa. Dan lembut hatinya ia berkata. “maukah disaat aku sedih, susah, senang, dan gembira kau selalu berada di sampingku?” dan segenap nafasku menjawab “hati siapa yang tak ingin bersamamu. Tapi nanti mungkin saat aku akan menghadapi kenyataan pahit aku tak ingin kamu merasakannya. Maka janganlah kamu menginginkanmu walaupun dengan segenap hati aku hanya ingin bersamamu.” Dan ia berkata. “walau dirimu mempunyai kekurangan, aku akan menutupi itu semua. Kekuranganku adalah kelebihanmu. Dan kekuranganmu adalah kelebihanku. Percayalah kita bisa menutupi itu semua.” Sesaat ia meyakinkanku. Berulang kali aku berfikir. Mungkin benar dia yang terbaik untukku. “aku ingin bersamamu tapi tolong aku” . “buktikan cintamu. Cinta yang tulus hanya untukku. Bawakan aku 3 bunga Mawar. Merah. Biru. Dan Putih. Tepat disini.” Tentu saja ia heran melihat tingkahku. “aku sangat menginginkanmu. Aku ingin membimbingmu. Aku akan buktikan…”
Hari ini tepat hari dimana dijanjikannya. “aku menepatinya. Aku membawakan ini.” 3 bunga Mawar. “sekarang aku ingin menjelaskan mengapa aku menginginkan bunga itu. Merah. Menandakan cinta. Biru menandakan keindahan. Dan Putih yang suci. Aku ingin seperti mereka. Cinta indah nan suci. Aku mau disaat hari terakhirku kamu ikat dan kalungkan ini di nisanku. Mungkin saat aku menutup mata rekatkan aku dengan bunga Merah dan Putih. Mereka akan menjadi seperti kita. Kamu dan aku. Akan selalu abadi.” Mendengar pernyataan ini ia sangat tertegun. “aku akan selalu menjagamu bilamana nanti kamu akan pergi meninggalkan aku.”
8 Tahun Kemudian.
“sudah lama aku menanti masa-masa ini. Di kelilingi dengan keluarga kecilku. Harmonis.” Saat itu juga aku terbaring nyenyak di tempat tidurku.
Setiap minggunya seseorang datang kepadaku. Menaruh sesuatu diatasku. Bunga Mawar Merah Biru dan Putih. “cintaku yang indah dan suci. Aku akan dapat tenang jika kamu tenang. Aku akan selalu menepati janjiku untuk selalu memberimu bunga-bunga ini.” Terdengar Rio dari teriknya siang. Bersama Angga anak pertamaku. Buah cintaku. Dan Sunny si kecil selalu kumanja. “aku membawa mereka karena aku tau Rose. Kamu merindukan mereka. Dan aku membawakan bunga-bunga ini menandakan Rio(aku) sebagai bunga Merah ini. Angga sebagai bunga Biru. Dan Sunny sebagai bunga Putih kami. We always love you Rose. We always love you”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar