Saat aku mulai tertegun dengan tampilanmu. Aku berfikir, mungkin kamu bisa yang terbaik untukku. Untuk contoh kehidupanku. Untuk atas segalanya yang akan aku hadapi nanti. Namu saat kamu mendekat, dan membisikan kata-kata indah untukku aku menjadi semakin kalut. Apakah dia benar yang kucari? Sepasang bola mata yang tajam. Menusuk ke hati. dan ia menjadi semakin menggoda.
Gemulai raganya yang gagah perkasa. Dan lembut hatinya ia berkata. “maukah disaat aku sedih, susah, senang, dan gembira kau selalu berada di sampingku?” dan segenap nafasku menjawab “hati siapa yang tak ingin bersamamu. Tapi nanti mungkin saat aku akan menghadapi kenyataan pahit aku tak ingin kamu merasakannya. Maka janganlah kamu menginginkanmu walaupun dengan segenap hati aku hanya ingin bersamamu.” Dan ia berkata. “walau dirimu mempunyai kekurangan, aku akan menutupi itu semua. Kekuranganku adalah kelebihanmu. Dan kekuranganmu adalah kelebihanku. Percayalah kita bisa menutupi itu semua.” Sesaat ia meyakinkanku. Berulang kali aku berfikir. Mungkin benar dia yang terbaik untukku. “aku ingin bersamamu tapi tolong aku” . “buktikan cintamu. Cinta yang tulus hanya untukku. Bawakan aku 3 bunga Mawar. Merah. Biru. Dan Putih. Tepat disini.” Tentu saja ia heran melihat tingkahku. “aku sangat menginginkanmu. Aku ingin membimbingmu. Aku akan buktikan…”